Sabtu, 24 September 2016

Di hadapan SBY & 4 ketum parpol, Agus ditanya bagaimana jika kalah?


Susilo Bambang Yudhoyono meminta pendapat keluarga saat 3 Ketum Parpol (PPP, PKB dan PAN) mengusulkan nama Agus Harimurti sebagai calon gubernur DKI. Setelah keluarga menyatakan siap dengan segala konsekuensi, SBY lalu menghubungi Agus lewat sambungan telepon.

Agus (empat hari lalu) masih berada di Darwin, Australia. SBY menelepon dan menyampaikan bahwa 3 ketum Parpol mengusulkan dirinya (Agus) untuk dicalonkan di Pilgub DKI. Agus pun menyatakan siap.

"Saat itu Agus cuma ditelepon Pak SBY ditanya soal usulan 3 ketum Parpol itu dan Agus menyatakan siap. Agus lalu segera diminta pulang ke Jakarta," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo kepada merdeka.com, Jumat (23/9).

Menurut Roy, kemarin malam saat Poros Cikeas berjanji akan mengumumkan calonnya pada pukul 23.00 WIB di kediaman SBY karena menunggu Agus dari Darwin. Saat itu sekitar pukul 23.00 WIB Agus baru mendarat dan langsung menuju Cikeas.

"Begitu sampai di Cikeas, di hadapan Pak SBY dan Ketum Parpol, MAs Agus ditanya soal kesediaannya. Dan Mas Agus menyatakan siap," ujar Roy.

Menurut, banyak orang yang beranggapan majunya Agus Harimurti akan membunuhnya. Hal ini karena Agus memiliki segudang prestasi dan karier cemerlang di militer. Namun hal itu sudah masak-masak dipertimbangkan Agus. Bahkan salah satu pertanyaan krusial SBY dan para ketua umum Parpol adalah bagaimana jika Agus kalah di Pilgub DKI.

"Kita tanya, pikirkan kalau kalah. Kalau kalah gimana ? MAs Agus menjawab siap menerima konsekuensi. Saat itu MAs Agus memang pada posisi point no return. Artinya kalau sudah maju tidak bisa mundur lagi. Tapi mas Agus menyatakan diri sudah siap dengan segala konsekuensinya," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar