Sabtu, 03 Desember 2016

Reaksi Keluarga Soekarno Soal Penangkapan Rachmawati Atas Tuduhan Makar


Rajapoker88 -- Rachmawati Soekarnoputri ditangkap anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya di kediamannya di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat pagi, 2 Desember 2016.




















Bersamaan dengan penangkapan Rachmawati, di tempat terpisah polisi juga menangkap 9 aktivis lainnya dengan tuduhan berupaya melakukan makar.

Sembilan orang itu di antaranya adalah pemusik Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, dan Mayjen Purnawirawan Kivlan Zein.

Saat ditanyakan soal penangkapan kakak kandungnya, Sukmawati Soekarnoputri yang dihubungi Tabloidbintang.com, tak terlalu memedulikannya. Ia menyilahkan polisi melakukannya jika menganggap hal itu benar.

"Enggak apa-apa kalau yang berwajib berpikir demikian (makar), silahkan saja laksanakan. Kan tindak-tanduknya sudah terbaca enggak benar gitu ya," tutur Sukmawati kepada Tabloidbintang.com, Jumat, 2 Desember 2016.

Namun, Sukma tak menjawab secara lugas ketika ditegaskan apakah menurut dia tindakan Rachmawati sudah mengarah ke makar.

"Pokoknya saya menilai Bu Rachma sih dalam tindakannya keliru. Kalau yang lain-lain ada yang memang tendensinya makar ya," tuturnya.

Ditanya lebih lanjut apakah pihak keluarga mempersiapkan tim pengacara khusus untuk membantu proses hukum Rachmawati di kepolisian, Sukmawati mengaku tidak menyiapkannya.

"Enggaklah, itu tanggung jawab dia sendiri dong. Dia kan orang dewasa, sudah terpisah. Walaupun tindakannya itu berlainan dengan saya, ya. Dia mengambil langkah begitu, saya berbeda," tutur Sukmawati.

Rachmawati sudah menunjuk kuasa hukumnya, yakni Aldwin Rahardian. Aldwin terus menemani Rachmawati saat diperiksa di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Aldwin juga yang menjadi juru bicara Rachmawati dan mengabarkan perkembangan kondisi Rachmawati kepada media.

Selain dari kuasa hukum Rachmawati dan Sukmawati, tidak ada pernyataan maupun komentar dari keluarga Soekarno yang lainnya.

Megawati Soekarnoputri, kakak kandung Rachmawati dan Sukmawati juga tidak memberikan pernyataan ataupun berkomentar soal penangkapan adiknya oleh polisi.

Hari ini, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menghadiri acara Mitra Sarana Perjuangan Expo di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan.

Mega, Rachma, dan Sukma merupakan tiga putri dari lima anak Soekarno dengan Fatmawati.

Guntur Soekarnoputra adalah kakak sulung mereka sedangkan adik bungsu mereka adalah Guruh Soekarnoputra.



post by : Rajapoker88news.com
agen poker online indonesia terpercaya

Jumat, 02 Desember 2016

Rachmawati akan Ajak Peserta Aksi 212 Kepung Gedung DPR, Ini Jawaban Telak Menkopolhukam Wiranto


Rajapoker88 -- Rachmawati Soekarnoputri mengajak peserta aksi dari kelompok nasionalis dan agama menjadikan momentum Aksi Bela Islam III untuk menuntut MPR menggelar Sidang Istimewa.
















Sidang Istimewa ini, lanjutnya, untuk mengembalikan UUD 1945 ke versi yang asli, bukan hasil amandemen.

Rachmawati Soekarnoputri menyampaikan seruannya itu dalam acara Konsolidasi Nasional Mahasiswa dan Pemuda Islam Indonesia di Aula Bung Karno, Kampus Universitas Bung Karno (UBK), Rabu (30/11).

Rachma meminta semua peserta aksi berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia untuk kemudian bersama-sama berjalan menuju Gedung MPR.

"Kita harus kembali ke UUD 45. Kami akan ke MPR besok. Siapa yang ingin bersama-sama mari ikut kita ke MPR untuk meminta dan menuntut kembalinya UUD 1945 yang asli," seru wanita yang akrab disapa Mbak Rachma ini, seperti diberitakan RMOL.

Sembari menangis emosional, Mbak Rachma meminta para mahasiswa dan masyarakat untuk kembali ke jalan yang benar dengan mengembalikan kiblat bangsa Indonesia melalui jalan jihad di tanggal 2 Desember.

"Semua rusak karena konstitusi kita yang bersifat liberal kapitalis, UUD kita diubah dengan amandemen. Kondisi kebangsaan kita sudah kondisi titik nadir," tegas Mbak Rachma sambil terisak.
Ia melanjutkan, persoalan bangsa Indonesia kini multikompleks dan makin memuncak lewat dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurutnya, entry point dari persoalan kebangsaan saat ini adalah penistaan agama oleh Ahok.

"Ahok harus dipenjara," kata dia yang masih tak bisa membendung tangis.

Aksi 2 Desember di Luar Arena Monas, Ilegal

Pemerintah menegaskan pada 2 Desember 2016 hanya ada aksi super damai di Silang Monas Jakarta. Di luar arena itu dianggap aksi ilegal.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Dia meminta aparat kepolisian menindak tegas para peserta unjuk rasa yang melanggar kesepakatan Aksi Bela Islam III.

Menurut Wiranto, hasil kesepakatan yang didapatkan antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Mejelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) dengan Polri, salah satunya aksi hanya akan dilakukan di lapangan Silang Monas.

Di lokasi itu peserta aksi melakukan salat Jumat berjamaah dan berlngsung hingga pukul 13.00 WIB.

"Kalau ada ujuk rasa di luar Monas itu unjuk rasa yang tidak ada izin. Unjuk rasa yang tidak dikoordinasikan oleh pimpinan pengunjuk rasa yang ingin super damai itu," ujar Wiranto di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (30/11).



post by : Rajapoker88news.com
agen poker online indonesia terpercaya