Rajapoker88news.com -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas sistem "full day school"
untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta.
Alasannya agar anak tidak sendiri ketika orangtua mereka masih bekerja.
"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak
didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah
ketika orangtua mereka masih belum pulang dari kerja," kata Mendikbud di
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (7/8/2016).
Menurut dia, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa
menyelesaikan tugas-tugas sekolah sampai dijemput orangtuanya seusai jam
kerja.
Selain itu, anak-anak bisa pulang bersama-sama orangtua mereka
sehingga ketika berada di rumah mereka tetap dalam pengawasan, khususnya
oleh orangtua.
Untuk aktivitas lain misalnya mengaji bagi yang beragama Islam,
menurut Mendikbud, pihak sekolah bisa memanggil guru mengaji atau ustaz
dengan latar belakang dan rekam jejak yang sudah diketahui. Jika mengaji
di luar, mereka dikhawatirkan akan diajari hal-hal yang menyimpang.
Menyinggung penerapan full day school dalam pendidikan dasar
tersebut, mantan Rektor UMM itu mengatakan bahwa hal itu saat ini masih
terus disosialisasikan di sekolah-sekolah, mulai di pusat hingga di
daerah.
"Nantinya memang harus ada payung hukumnya, yakni peraturan menteri
(permen). Namun, untuk saat ini masih sosialisasi terlebih dahulu secara
intensif," ujarnya.
Sementara itu, ketika berbicara di hadapan ratusan kader Muhammadiyah
Kota Malang, Muhadjir mengatakan, dirinya akan berupaya merestorasi
pendidikan dasar dan menengah (SD-SMP), termasuk pendidikan karakter
bagi anak didik. Selain itu, ia juga akan membenahi kebijakan-kebijakan
yang berkaitan dengan profesionalisme para pendidik.
"Saya tidak akan mengutak-atik masalah sertifikasi guru. Namun,
harapan saya, profesionalisme seorang guru juga harus ditingkatkan
terus. Jangan ada guru yang tidak layak, tetapi tetap saja menuntut
sertifikasi, bahkan prosesnya minta dipermudah," kata Mendikbud.
Menyinggung pendidikan di jenjang SMA dan SMK, Muhadjir mengatakan
akan mencari formulasi yang tepat karena tidak semua lulusan SMA
melanjutkan tahap pendidikan ke perguruan tinggi, alih-alih memilih
untuk bekerja. Namun, karena tidak memiliki keterampilan dan keahlian,
mereka akhirnya tidak bisa apa-apa di dunia kerja.
Walau demikian, lulusan SMK pun tidak semuanya langsung bekerja. Ada
yang tetap melanjutkan tahap pendidikan ke perguruan tinggi. Meski
mereka memiliki keterampilan sesuai minat yang diambil di SMK, jika
kualitasnya tidak ditingkatkan dan memiliki keahlian yang memadai,
mereka akan tergusur oleh tenaga kerja asing yang memiliki sertifikasi
internasional.
"Kondisi ini yang akan kami carikan solusi agar kesenjangan dalam pendidikan bisa diminimalkan," ujarnya.
post by : Rajapoker88news.com
agen poker online indonesia terpercaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar