Senin, 18 Juli 2016

Walah.. Yusril Disemprot Petinggi Gerindra, Dasco: Kami Punya Mekanisme Sendiri, Yusril Jangan Sok Tahu!

















Rajapoker88news -- Rajapoker88 agen poker online indonesia terpercaya

Komentar Yusril Ihza Mahendra mengenai dinamika internal Gerindra dalam menetapkan calon gubernur DKI Jakarta malah jadi bumerang. Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu disemprot petinggi Gerindra karena dianggap ikut campur urusan partai.

"Dia (Yusril) jangan merasa lebih tau soal mekanisme di partai orang lain. Saya pikir, tidak perlu mencampuri urusan internal di partai Gerindra. Kita punya mekanisme sendiri," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sabtu (16/7).

Dasco minta Yusril menyadari tempatnya sebelum berbicara. Meski telah dinyatakan lolos penjaringan calon gubernur yang digelar DPD Gerindra DKI, Yusril tetap orang luar. Karena itu, tidak perlu banyak berbicara terkait teknis penjaringan.
 
Ditegaskannya, yang berhak bicara mengenai rumah tangga Gerindra hanya orang yang paham betul AD/ART. "Gini, yang tau AD ART partai itu kita (pengurus). Saya wakil ketua umum, tahu betul mekanisme Gerindra. Bahwa keputusan akhir ada di ketua dewan pembina," urai Dasco.

Dengan kata lain, lanjut Dasco, usulan dari DPD belum tentu sama dengan apa yang nantinya diputuskan oleh ketua dewan pembina. Jika itu terjadi, tambah dia, kandidat yang lolos penjaringan sebaiknya menerima dengan ikhlas.

"Bukan pertama kali usulan dari DPD itu kemudian diputuskan lain oleh ketua dewan pembina," pungkasnya.

Sebelumnya, Yusril menyindir dinamika internal Partai Gerindra dalam proses pencalonan gubernur Jakarta. Pasalnya, Yusril termasuk salah satu dari tiga nama bakal calon gubernur yang diajukan DPD Gerindra Jakarta ke DPP Gerindra, selain Sjafrie Sjamsoeddin dan Sandiaga Uno.

Namun, belakangan muncul usulan lain dari pihak DPP yang berencana mengusung Budi Waseso dan Sandiaga Uno sebagai pasangan Cagub dan Cawagub DKI 2017. Hal itu, membuat Yusril meradang. Bahkan, mantan menteri tiga periode itu bersikukuh untuk berpegang pada ucapan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

"Ucapan pemimpin itu kan 'sabdo pandito ratu' bukan ucapan orang sembarangan," kata profesor bidang Hukum Tata Negara tersebut.

Menurut Yusril, saat dirinya menemui Prabowo didampingi Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik, ada  dua pedoman dalam memutuskan calon gubernur. Yaitu, visi misinya sejalan dengan Gerindra. Serta, elektabilitas paling tinggi untuk bisa mengalahkan petahana.

"Kepada saya waktu itu Pak Prabowo mengatakan, 'Begini Pak Yusril, silakan Pak Yusril lakukan sosialisasi. Kalau nanti Pak Yusril yang paling tinggi elektabilitasnya, saya akan dukung Pak Yusril. Buat apa kita dukung orang yang bakal kalah'," ucap Yusril menirukan Prabowo.
 
 
Repost by : Rajapoker88news
agen poker online indonesia terpercaya

http://rajapoker88news.com/2016/04/05/cara-mendaftar-di-rajapoker88/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar