Rajapoker88news -- Rajapoker88 agen poker online indonesia terpercaya
Komentar Yusril Ihza Mahendra mengenai dinamika internal Gerindra dalam menetapkan calon gubernur DKI Jakarta malah jadi bumerang. Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu disemprot petinggi Gerindra karena dianggap ikut campur urusan partai.
"Dia (Yusril) jangan merasa lebih tau soal mekanisme di partai orang
lain. Saya pikir, tidak perlu mencampuri urusan internal di partai
Gerindra. Kita punya mekanisme sendiri," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sabtu (16/7).
Dasco minta Yusril menyadari tempatnya sebelum berbicara. Meski telah
dinyatakan lolos penjaringan calon gubernur yang digelar DPD Gerindra
DKI, Yusril tetap orang luar. Karena itu, tidak perlu banyak berbicara
terkait teknis penjaringan.
Ditegaskannya, yang berhak bicara mengenai rumah tangga Gerindra hanya
orang yang paham betul AD/ART. "Gini, yang tau AD ART partai itu kita
(pengurus). Saya wakil ketua umum, tahu betul mekanisme Gerindra. Bahwa
keputusan akhir ada di ketua dewan pembina," urai Dasco.
Dengan kata lain, lanjut Dasco, usulan dari DPD belum tentu sama dengan
apa yang nantinya diputuskan oleh ketua dewan pembina. Jika itu terjadi,
tambah dia, kandidat yang lolos penjaringan sebaiknya menerima dengan
ikhlas.
"Bukan pertama kali usulan dari DPD itu kemudian diputuskan lain oleh ketua dewan pembina," pungkasnya.
Sebelumnya, Yusril menyindir dinamika internal Partai Gerindra dalam
proses pencalonan gubernur Jakarta. Pasalnya, Yusril termasuk salah satu
dari tiga nama bakal calon gubernur yang diajukan DPD Gerindra Jakarta
ke DPP Gerindra, selain Sjafrie Sjamsoeddin dan Sandiaga Uno.
Namun, belakangan muncul usulan lain dari pihak DPP yang berencana
mengusung Budi Waseso dan Sandiaga Uno sebagai pasangan Cagub dan
Cawagub DKI 2017. Hal itu, membuat Yusril meradang. Bahkan, mantan
menteri tiga periode itu bersikukuh untuk berpegang pada ucapan Ketua
Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
"Ucapan pemimpin itu kan 'sabdo pandito ratu' bukan ucapan orang sembarangan," kata profesor bidang Hukum Tata Negara tersebut.
Menurut Yusril, saat dirinya menemui Prabowo didampingi Ketua DPD
Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik, ada dua pedoman dalam memutuskan calon
gubernur. Yaitu, visi misinya sejalan dengan Gerindra. Serta,
elektabilitas paling tinggi untuk bisa mengalahkan petahana.
Repost by : Rajapoker88news
agen poker online indonesia terpercaya
http://rajapoker88news.com/2016/04/05/cara-mendaftar-di-rajapoker88/
agen poker online indonesia terpercaya
http://rajapoker88news.com/2016/04/05/cara-mendaftar-di-rajapoker88/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar